Isnin, 29 Oktober 2012

Merah pipi tanpa dipinta.



Tidak boleh melihat wajah,
cukup buat dia terkesima.

Tidak boleh mendengar suara,
lantas gabra jadinya.

Tidak cukup kuat bersemuka,
lain peel dia,
butir bicara lesap entah ke mana.

***
Saat yang lain bertelagah,
tiba tiba, ledakan itu dihentikannya.
 Izin bicara dipinta dan dititipkan pandangan bersama,
usai berkata...

''Kita bermuhasabah kesemuanya, redha ketentuan takdir-Nya, nasib kita serupa, perancangan ada dari Maha Esa.''

***
Bagi yang lain, itu cuma pandangan bersama tapi bagi Jasmine, ayat itu bikin dia terkesima. Membuat pipi kiri dan kanannya menyala, rona merah jambu yang tidak disangka sangka.
Kali pertama.
---------------------------------------------------------------------
Petang jam 5 itu, Jasmine duduk tersimpuh, penat benar dia dengan isu pelariannya sendiri. Lari dari perasaanya sendiri. Dan tidak lama kemudian, dia terdengar bisikan halus..

Larilah anakku, pergi menjauh rasamu...Mungkin ini belum waktu.